BERITAGOOGLE.COM, Jakarta - Partai Demokrat masih terpuruk dimata masyarakat Indonesia. Keterlibatan anggotanya dalam kasus korupsi, lebih dicermati publik ketimbang upaya Demokrat memulihkan keadaan melalui Konvensi Capres.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melihat Demokrat ingin mengembalikan citra dia melalui Konvensi yang dipilih langsung masyarakat. Tetapi, ternyata gagal karena kasus korupsi para kadernya.
Hampir seluruh media massa memberitakan kasus korupsi yang melibatkan kader-kader Demokrat. Sehingga, persoalan tersebut tidak bisa dibendung lagi.
Misalnya saja, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin yang tertangkap dan sudah dipidana kasus korupsi. Selain itu, Anas Urbaningrum mantan Ketua Umum Partai Demokrat.
Kemudian, Angelina Sondakh selaku Wakil Sekjen PD, dan Andi Mallarangeng sebagai Sekretaris Dewan Pembina PD yang sudah ditetapkan jadi tersangka dan ditahan KPK terkait dugaan korupsi proyek Hambalang.
"Isu negatif seperti kasus korupsi inilah yang membuat elektabilitas Demokrat menurun," kata peneliti LSI Rully Akbar, di kantor LSI Jakarta, Minggu (24/11/2013).
Ia melanjutkan, pada bulan Januari 2011, elektabilitas partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY masih terbilang tinggi, mencapai 20,5 persen.
"Tapi sekarang, bulan Oktober 2013 ternyata sudah dibawah 10 persen," ujarnya.
Survei LSI dilakukan pada 12 September sampai 5 Oktober 2013 di 33 Provinsi di Indonesia dengan mengambil sample dari 1.200 responden. Survei ini menggunakan wawancara tatap muka. Metode yang digunakan multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,9 persen. [gus]
sumber:
inilah